Kita adalah pertemuan yang disatukan
mimpi. Mimpi-mimpi kecil yang melahirkan harap sambil diam-diam melantunkan doa
agar melebur menuju ke satu titik, bahagia bersama.
Mimpi membangun keluarga kecil nyatanya
adalah mimpi besar bagi kita. Terlalu besar. Hingga dalam mimpi pun kita masih
meneteskan air mata.
Kamu mencintaiku, sangat. Aku tahu.
Namun kita hanyalah daun-daun kering diujung ranting yang semakin hilang harap,
menunggu detik-detik saat tiupan angin membaringkan kita kembali ke tanah.
Sebuah ketanpaan yang abadi.
Alderachma
No comments:
Post a Comment