Scraps of Mind: #NOOR

Just landed, langsung tawah umroh and it was the picture on that day,
the day that we first time met, in this photo you're behind me and
I dont have any idea that we was that closed.

#NOOR 1 - Pertemuan

Diujung harap, naungan doa tanpa henti menari dalam linang tangis, yang dalam tiap tetesnya merindukan secercah cahaya bagi mimpi yg meredup.

Di sepertiga malam, aku mengitari Al-Bait untuk mencarimu. Namun, saat kuberlari menuju jelmaan cahaya surga, kau tak ada. Pada batu maha suci yang terselimuti ratusan tangan penuh dosa itu, kau tak ada. Mungkin karna sudah tak seputih dulu, hingga kau enggan kutemui disana.

Aku pikir, aku sudah hilang harap. Bahkan tempat tersuci yang paling bercahaya saja tak pertemukan kita. Namun Tuhan tak menutup dengar jeritan doa yang diteteskan oleh mata.
Di perjalanan menyusuri bukit, aku menemukanmu untuk pertama kalinya, Noor.

Noor adalah cahaya terakhir yang bersamanya aku rela berpasrah seluruh. Yang tanpanya mimpi tak lagi meredup, namun selesai. Yang jika ia menghilang, aku tamat~ (Adr)

and it was the 1st time you say hello, tepat pada putaran tawaf umroh
ke tiga selepas aku memohon petunjuk atau pencerahan tentang pendamping hidup.
But, I dont really notice it was you, till the next day.

even when this picture was took, I dont even notice that you're there.

#NOOR 2 - Perpisahan

"Kita adalah kelakar di sepertiga malam. Sisa dari luka yang ditawakan pura-pura. Dipertemukan sebatas ingatan, yang hanya pulang pada lubuk kenangan. Namun sebelum pergi, ajarilah sepasang lenganku cara memeluk sepi, agar saat kau tiada, Aku bisa melakukannya sendiri." (Adr)

#NOOR 3 - Kerinduaan (Diatas Sajadahmu)

Adakah yang lebih agung dari cinta yang terhampar diatas ini?

Adalah pertemuan sakral antara aku, kamu, dan Tuhan. Karena tiap kali bersimpuh diatasnya, kecintaanku pada Tuhan bertambah melalui doa-doa yg tak pernah alpa akan namamu.

Diatas ini kubangun segitiga teragung yang hanya mampu terjama oleh DOA. Tempatku kembali pada-Nya untuk menjabarkan tiap rinduku yang meraksasa padamu, yang kau sebut itu dosa.

Dosa yang membuatku kian dekat dengan kemuliaan-Nya. Karena dihadapan-Nya, mengagungkanmu tak perlu bicara. Karena dalam mencintaimu, air mata menjadi kata saat berbahasa pada-Nya. (Adr)

#NOOR 4 - Berserah (Istiharoh)

Aku merindumu dengan santun, dalam senyap sujud ditiap sepertiga malam yang bingar akan doa atas namamu. Yang semakin kuberlindung dalam keteduhan-Nya, beruntun mimpi bayangmu hadir. Sepekat rindu yang buat hati kian takhluk. Aku merindumu dengan santun, yang kepada-Nya aku berserah, menyemogakan kita tanpa memaksa. Sesungguhnya Ia Sang Maha Tahu dari ketidaktahuanmu, (Adr)

#NOOR 5 Terakhir - Menyerah (Padam)

"Kamu adalah cahaya, aku berserah dalam hangatmu kemudian jadi abu," ~Adr.