ABOUT

ABOUT

Tuesday, August 1, 2017

Hadiah Karna Terlalu Naif



Aku pernah percaya, bahwa pekerjaan yg paling menyenangkan adalah hobi yg dibayar. Maka berangkatlah aku dari itu. Berawal dari hal yg aku cintai, aku meniupkan ruh agar jiwaku menyatu hingga kuyakini pekerjaan itu adalah diriku sendiri.

Begitu cintanya aku pada pekerjaanku itu, hingga rela memaksa diri menembus batas mampu walau harus tertatih, sakit. Apapun itu demi kecintaanku. Yah..aku selalu begitu tiap kali jatuh cinta. Namun, bukan cinta kalau belum jatuh. Petinggi memilih menutup mata akan abdiku. Yaa..aku dibuatnya jatuh ke titik nadir.
Aku hilang.

Itu hadiah karna aku terlalu naif, kata mereka. Mereka meyakinkan aku bahwa pekerjaan itu bukan tentang apa yg aku cintai. Pekerjaan itu tentang kebutuhan untuk bertahan hidup. Cinta tidak membuat lapar diperutku hilang, kata mereka. 

Lalu aku mulai mengabaikan hal yg kucintai. Memulai lagi dengan hal yg bukan kecintaanku. Aku butuh pekerjaan untuk bertahan hidup. Namun hal yg terburuk dari alasan itu adalah..bahwa yg aku lakukan hanyalah bertahan, sementara aku tidak merasa hidup didalamnya. Perutku tidak lagi kelaparan, tapi ragaku kosong. Jiwaku menolak hidup didalamnya, sementara ruh ku mengembara mencari dimana kumakamkan hal yg kupercayai dulu.

Satu tahun yg tak mudah, sepenuh mampu aku menjadi sebaik-baiknya abdi disana. Pernah aku hampir menyerah, tak yakin sanggup. Namun hingga akhir batas waktu pengabdian aku masih bertahan.

Mereka bertanya kenapa aku mundur, sebagian lagi menyayangkan pekerjaan yg aku lepas itu. Mereka salah. Aku bukan mundur. Aku hanya sudah sampai dibatas waktu pengabdian dan aku telah menuntaskan apa yang jadi kewajibanku. Tidak ada lagi alasan untukku tinggal.

Pekerjaan memang kebutuhan untuk bertahan hidup. Namun pekerjaan yg tidak didasari kecintaan itu bukan hidup, tapi bertahan. Lalu apa yg dipertahankan jika kehilangan hidup itu sendiri? Hidup itu bukan pekerjaan, pekerjaan adalah kehidupan itu sendiri.

Satu tahun berlalu. Aku menyakini, pekerjaan diawali dengan kecintaan. Lalu..aku (akan) hidup didalamnya.
Terimakasih untuk satu tahun ini. Sayonara~ (...Without passion, I'm LOST.)

No comments:

Post a Comment