ABOUT

ABOUT

Sunday, May 22, 2016

Sembunyi

Tawa kini menjadi tempat sembunyi. Apa yang tersisa dari ketanpaan kini? Kita hanya terus belajar menjadi pendusta yang hebat dalam tersenyum selepas perpisahan. Mungkin ada benarnya katamu, tanpa sadar kita telah menjadi aktor. Kita terlalu menseriusi peran ini, sampai sosok yang kita perankan menjadi duri dalam daging. Menjadi tak apa asal penonton terhibur, meski kita didera sakit. Sakit yang hanya kita saja yang rasa. Sementara dalamnya rasa kian nyata tiap kali kita sembunyikan perih dibalik tawa. 

-Alderachma

No comments:

Post a Comment